Friday, August 14, 2009

Loser

Awalnya Anda tertarik dan luluh dengan perhatiannya, karena ia gigih untuk mendapatkan Anda. Namun setelah Anda bersamanya selama 6 bulan, lalu 1 tahun, sikapnya makin membuat Anda gerah. Anda kesal dengan caranya memperlakukan Anda, dan Anda juga tidak tahan melihatnya memperlakukan teman-teman atau anggota keluarganya. Mungkin sudah waktunya Anda mempertimbangkan apakah akan melanjutkan hubungan Anda dengan dia, berdasarkan beberapa ciri seorang loser di bawah ini.

1. Si dia tidak menyukai apa pun yang ingin Anda lakukan, tetapi ia sendiri tidak melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan. Ia mengeluh jika Anda mengajaknya menemani Anda berbelanja, nongkrong bareng teman-teman Anda, bertemu dengan orangtua Anda, apa pun yang membuat Anda senang. Padahal, jika tidak menemani Anda, aktivitasnya hanya di rumah, menonton televisi.

2. Teman-teman Anda tidak menyukainya, dan Anda tidak menyukai teman-temannya. Teman-teman Anda merasa tidak nyaman ketika si dia ikut nongkrong bersama Anda. Ketika dia sedang tidak ada, mereka jarang sekali menanyakan kabarnya. Sahabat terdekat Anda bahkan merasa heran mengapa Anda bisa jatuh cinta padanya. Sedangkan teman-temannya, ah... kelakuan mereka sama saja.

3. Si dia sering berbohong, dan Anda tahu ia sedang berbohong. Ia seringkali tidak jujur pada teman-teman atau keluarganya mengenai banyak hal, dan Anda tahu ia pun sering melakukan hal tersebut pada Anda. Untuk apa memiliki orang-orang dekat jika kita tak ingin mereka memercayai kita? Anehnya, Anda merasa malas menegurnya.

4. Si dia senang nebeng, seperti benalu. Apa bedanya kebiasaan ini dengan sifat pelit? Anda tahu ia cukup mampu kok, membayari Anda makan. Pria tak harus selalu menjadi pihak yang mengeluarkan uang, namun sekali-sekali wanita juga ingin ditraktir, atau diberi hadiah-hadiah kecil. Namun, karena si dia egois dan tidak peka, ia cuek saja dengan kebiasaannya itu.

5. Ia bukan tipe orang yang mau mencoba hal-hal baru. Kita semua pada dasarnya punya ketakutan tertentu saat harus melakukan perubahan, atau hal-hal baru. Namun si dia sama sekali tidak berniat membuka dirinya, dan memilih hal yang sama sejak dulu.

6. Ia sering mengoreksi kata-kata atau perilaku Anda, tak hanya saat berdua tetapi juga di depan teman-teman atau keluarga. Ia selalu melihat kesalahan dalam diri Anda.

7. Meskipun si dia suka mengoreksi apa yang Anda lakukan, ia sendiri tak suka dikritik. Menurutnya, Anda harus menerima dia apa adanya, karena saat Anda mengenalnya, perilakunya sudah seperti itu.

8. Ia sering memperolok orang-orang yang lebih berhasil darinya. Alasan sebenarnya sih, sangat jelas: sirik tanda tak mampu. Entah itu atasan Anda yang baru (yang pintar dan
cute), atau aktor yang Anda idolakan, semuanya punya cacat di matanya.

9. Ia tidak menghargai ibunya. Sang ibu selalu menyediakan sarapan dan membereskan piringnya, mencuci pakaian dan menyetrikanya, namun tetap saja ia menganggap ibunya adalah orang yang kolot dan tidak mengerti kemauannya. Sikapnya selalu galak, dan meminta ibunya untuk tidak ikut campur dalam hidupnya.

10. Rekan kerjanya membencinya. Ia bukan orang yang kompeten, namun sering kelewat percaya diri. Bila ia mengundurkan diri dari pekerjaan atau dipecat, tak seorang pun peduli.

11. Matanya kerap jelalatan memandangi perempuan lain yang lalu-lalang, padahal sedang bersama Anda. Bila sedang jalan-jalan di mal, ia memperlakukan Anda seperti teman pria saja. Sebagai wanita, tentu saja Anda bisa mengakui wanita lain yang lebih cantik daripada Anda. Namun, tidak seharusnya ia bersikap seperti itu.

No comments: